Feeds:
Posts
Comments

Posts Tagged ‘viky sianipar’

cover-satu-kecilSebelum menggeluti dunia arranger, aku adalah seorang composer. Sejak SD aku sudah menciptakan lagu. Jumlah lagu yang kubuat sudah tak terhitung jumlahnya. Sebagian besar hilang begitu saja karena aku malas untuk merekam dan menuliskan partiturnya.

Sewaktu aku masih sekolah musik di YPM (Yayasan Pendidikan Musik) Manggarai – Jakarta dulu (1982-1988), aku sering mengabaikan latihan piano karena sebih sering asik dengan lagu-lagu ciptaan sendiri atau memainkan lagu-lagu The Beatles. Pernah aku di “libas” pakai ban pinggang oleh bapakku, karena aku tidak latihan piano lima kali sehari. Tapi dasar bebal, tetap saja aku jarang latihan. Guru-guruku di YPM sampai stress lantaran punya murud seperti aku. Salah satu guru pernah memakiku, “Kamu main piano kok ngawur terus seeh.. Makanya latihan dong. Baca yang bener. Kalau saya (more…)

Read Full Post »

Setelah sibuk mencari donatur dan membentuk tim lapangan, akhirnya kami siap untuk menjalankan program air bersih di huta Partungkoan. Tim lapangan program ini dikordinatori oleh Rommy Martondang yang menjalankan project design dari Charles Simorangkir. Mereka adalah para sukarelawan berhati emas yang rela bolak-balik, menginap, bekerja tanpa mengenal lelah demi mengalirnya kembali air di huta nauli i. (more…)

Read Full Post »

Sebelum menyaksikan video ini sebaiknya baca dulu artikel terdahulu: Partungkoan, The Hidden Beauty of Samosir.

Pada bulan 4 Maret 2008, satu hari setelah seremoni penanaman pohon TobaDream Conservation Program (TCP) di huta Martoba, aku mengunjungi lagi huta Partungkoan bersama teman-teman dari komunitas TobaDream (Bismark Sianipar, Marudut Pasaribu, Charlie Sianipar, Tongam Sirait, Limantina Sihaloho, dan Andree Widyanto).

Kami berangkat dari Tabo Cottage jam (more…)

Read Full Post »

Ini adalah video perjalanan ke Samosir pada bulan February 2008 bersama Bismark Sianipar (abangku), Suhunan Situmorang (penulis/pengacara), Charlie Sianipar (fotografer/pengusaha), Laurent Horas Petricola (laeku) dan Ganda Simanjuntak (donganhu) dalam rangka sosialisasi TobaDream Conservation Program (TCP) di desa Martoba, Simanindo. Kenapa aku gak ada gambarnya? Well, I’m the camera man! (more…)

Read Full Post »

Poltak Naibaho (bukan nama sebenarnya) adalah seorang anak SMU di kota Pangururan yang sangat menggemari musik. Dia membeli gitar “kapuk” second dari teman sekelasnya dari hasil tabungannya bertahun-tahun. Dengan sembunyi-sembunyi dia main gitar di kamarnya selagi orang tuanya bekerja di kantor setiap siang. Begitu orang tuanya pulang, disembunyikanlah gitarnya itu di kolong tempat tidurnya. (more…)

Read Full Post »

It’s refreshing time!

Jangan dikira kerja di musik itu tidak ada masa-masa jenuhnya. Seperti halnya kerja kantoran, berkarir di musik juga ada mumetnya. Bertahun-tahun berkutat di musik Batak, Sunda, Jawa, Melayu, dan musik Indonesia lainnya, kepalaku mau pecah juga. Makanya hari sabtu kemarin aku insist ingin perform di TobaDream Cafe menampilkan musik yang jauh berbeda dari biasanya, yaitu musik-musik yang mempengaruhiku dalam berkaya sekarang ini. 80’s Rock!

Mengapa 80’s Rock? (more…)

Read Full Post »

Apakah dengan bangga jadi orang Batak berarti chauvinisme?

Chauvinism (pronounced /ˈʃoʊvɨnɪzəm/) is extreme and unreasoning partisanship on behalf of a group to which one belongs, especially when the partisanship includes malice and hatred towards a rival group. (wikipedia)

Kalau kita mendengar musik, kita akan mendapatkan banyak instrumen yang berbeda di dalamnya. Karana perbedaan itulah maka tercipta harmoni. Bayangkan dalam sebuah musik hanya terdiri dari 10 buah cymbal, atau 10 buah bass dengan patern yang sama.  Tidak ada harmoni. (more…)

Read Full Post »

Banyak orang menanyakan padaku apa rencana selanjutnya setelah trilogi TobaDream. Apakah akan ada TobaDream4?

Membuat album TobaDream bukanlah hal mudah. Baik dari segi musiknya maupun beban berat nama album tersebut. Misi dari album TobaDream mengacu kepada salah satu misi komunitas TobaDream yaitu “Save the Music”, menyelamatkan eksistensi musik dan lagu-lagu Batak supaya tetap berkumandang 30 tahun mendatang.

Dulu kupikir ini akan berkelanjutan sampai seri ke 10, 11, dan seterusnya. Ternyata kenyataannya berbeda. Album TobaDream ini semacam topangan awal dalam pelestarian budaya Batak dalam hal musik. Serupa dengan faham Dalihan Na Tolu di sistem kekerabatan Batak. (more…)

Read Full Post »

Berikut ini adalah foto-foto perjalananku ke Samosir awal April lalu. Sebenarnya banyak, tapi hanya tempat-tempat favoritku aja yang tampilkan. Klik gambarnya untuk lihat ukuran yang lebih besar.  Enjoy! (more…)

Read Full Post »

Aku ingin share sedikit tentang pengalamanku dulu jadi orang yang anti Batak. Memalukan sih, tapi mungkin dapat bermanfaat untuk anak muda Batak kelahiran Jakarta yang lain. (more…)

Read Full Post »

Older Posts »